Sabtu, 31 Desember 2011

SELAMAT TINGGAL 2011, SELAMAT DATANG 2012


DOA KAMI DI PENGHUJUNG TAHUN
Pukul 24.00, Minggu satu Januari 2012,
Maafkan ,  ya Alloh, kami yang tak menyalakan  sebatang  kembang api pun ini,
Maafkan , ya Alloh, kami yang tak menyu lut sebuah mercon pun ini,
Maafkan , ya Alloh, kami yang  tak menghidangkan  secuilpun makanan lezat ini,,
Maafkan, ya  Alloh kami  yang tak meniup satu hembusan terompet  ini,
Maafkan, ya Alloh  kami  yang ….
Maafkan, ya  Alloh kami  yang …
Kami yang hanya bisa bersujud  saat detik-detik pergantian tahun  2011-2012 ini. Maafkan kami yang  saat bersujud  di tengah tahajud pun masih terdengar suara dentangan bunyi lonceng 12 kali, seruakan terompet, dentuman mercon dan kembang api serta klakson mobil bersaut-sautan, dan teriakan happy new year dari mana-mana.
Kami hanya bisa membiarkan rasa hangat yang meleleh di pipi, saat tahajud ini. Maafkan ya Alloh kami yang tak pandai bersyukur ini. Kami telah menyantap berbagai fasilitas yang Engkau sediakan demi kebahagiaan kami begitu banyak, mulai dari  bumi yang kami pijak, air yang kami reguk, udara yang kami hirup, rezeki yang kami cicipi hingga waktu dan kesempatan yang kami  nikmati. Lalu apa yang seharusnya kami perbuat pada detik-detik seperti ini Ya Alloh?
Sekali lagi maafkan kami yang hanya bersimpuh, dan bersujud kepada-Mu, di saat-saat seperti ini. Air mata selalu meleleh disela doa kami demi kebaikan atas ridhlo-Mu, ayah ibuku, ayah ibu isteriku, kedua anakku, dan kesembuhan serta kesehatan ibu kedua anak kami.
Disaat-saat seperti ini kami hanya bisa merenung ya Alloh. Kami telah kembali kehilangan  30.758.400 detik selama 2011. Kami telah menghabiskan tiga puluh juta tujuh ratus lima puluh delapan ribu empat ratus hembusan  nafas di tahun yang baru saja berlalu. Apa yang bisa kami banggakan dengan berhura-hura disaat seperti ini. Selagi hutang-hutang kami  dari satu materi itu saja tak mungkin kami lunasi. Belum lagi hutang-hutang yang sifatnya wajib bagi kami, namun  kami masih tertatih-tatih menjalani.
Apalah yang patut kami banggakan hingga kami harus berpesta pora di saat seperti ini. Kami sungguh bersedih karena kami telah kehilangan satu tahun kesempatan. 2011 baru saja pergi membelakangi kami dan akan melesat tak kan pernah kembali. Apa sesungguhnya yang terjauh dari kami? Itulah masa lalu tak kan pernah bisa kami kejar kembali.
Mafkan Bapak, maafkan Ibu, maafkan mertua, maafkan nak, maafkan istri, maafkan semuanya,  jika  kami selama 30.758.400 detik yang lalu kami tak berarti apa-apa bagimu, dan bagi-Mu. Sungguh tak mampu kami membendung cairan hangat ini membasahi pipi. Kami tak kuasa membayangkan Kebesaran Engkau Yang Maha Kuasa. Kami sungguh-sungguh kecil di saat seperti ini. Tak ada yang patut kami banggakan. Selain kami panjatkan Doa semoga Alloh masih memberikan kesempatan untuk 2012 nanti  atau 30.758.400 detik ke depan dan seterusnya dalam kebersamaan dan kesehatan serta kebahagiaan dalam genggaman keridhloan Alloh. Semoga pula  engkau segera pulih bagai hari-hari kemarin penuh canda ceria terbebas dari rasa nyeri di sendi. Ya Alloh kabulkan doa kami, Amiin-amiin ya Alloh, amiin.